MuhammadIdrus Ramli beliau lahir di Jerreng Barat, Gugut, Rambipuji, Jember, 1 Juli 1975. Sewaktu masa kecil, Profil Dan Biodata Ustadz Muhammad Idrus Ramli belajar Al-Quran, Tajwid dan beberapa Gramatika bahasa Arab dasar kepada Kyai Nasyith di pondok pesantren Nashirul Ulum. Selain belajar di Ponpes Nashirul Ulum beliau juga belajar di SDN
DaurohAswaja Internasional Lil Gawagis Wa Nawaning Se-Jawa Timur"Penguatan Internalisasi Aswaja dari pembiasaan dan pemahaman menuju pembelaan"13 Maret 2016
KualaLumpur, KMNU Online Dalam Dialog Aswaja bertajuk "Masa Depan Aswaja di Nusantara: Harapan dan Tantangan", KH. Idrus Ramli berbicara tegas dan lantang tentang perlunya memperkokoh ajaran Ahlu al-Sunnah wal-Jama'ah (Aswaja) di bumi Nusantara. Selain Syiah dan aliran lainnya, diskusi terbuka tersebut secara khusus menyorot tentang perkembangan beberapa kelompok puritan. Dialog Aswaja
Sejaktahun 1996- 2003 Profil Dan Biodata Ustadz Muhammad Idrus Ramli sudah aktif mengikuti Bahtsul Masail PCNU Kabupaten Pasuruan. Selain bahtsul masail pada rentang waktu tersebut KH Muhammad Idrus Ramli juga aktif di RMI. Sekedar info saja RMI kepanjangan dari Rabithah Ma'ahid Islamiyah yang merupakan salah satu lembaga yang dimiliki oleh
SafariDakwah KH. M Idrus Ramli Di Rutan Kelas IIb Sambas; Peringati HDKD 2022, Rutan Sambas Gelar Berbagai Lomba; Rutan Sambas Gandeng Dinas Kesehatan Kab. Sambas Berikan Layanan Tes Rapid Antigen Bagi Pengunjung; Rutan Sambas Di Hari Raya Idul Adha 1443 H/2022M, Mendapatkan Hewan Qurban Sebanyak 8 Ekor Kambing
Sepertihalnya dengan profil dan biodata Habib Syech, Idrus Ramli juga merupakan pembela panji-panji Aswaja dan amaliahnya, Baca juga : Profil Dan Biodata KH. Anwar Zahid. Tak hanya tentang dunia belajar mengajar saja yang Profil Dan Biodata Ustadz Muhammad Idrus Ramli tekuni. Ia juga aktif dalam tulis menulis diantaranya menjadi staf
Padahari jumat, 10 Desember 2021 Sekolah AAIIBS kedatangan sosok ulama besar. Beliau adalah KH. Muhammad Idrus Ramli, ia merupakan tokoh NU dan Pakar ASWAJA Nusantara. Kedatangan beliau ke AAIIBS bertujuan untuk bersilaturahim. Sosok ulama yang lahir di Jember, 1 Juli 1975 itu menceritakan kisahnya saat berdakwah di London.
jPSV0. Galeri Kitab Kuning Perdebatan tentang bid'ah, selalu hangat untuk diperbincangkan, dari kubu kaum tektualis, menyatakan seluruh Bid'ah sesat tanpa di kubu lain, tidak demikian, melainkan bid'ah tidak semua sesat, dengan berbagai argumen dari dalil-dalil yanhg kelompok yang kedua ini, mayoritas diwakili oleh Ahlussunnah Wal Jama'ah yang notabene memiliki pemilikiran akidah Asy'ariyah, dan Juga Biografi dan Profil Kiai Anwar Zahid, Da'i Lucu Sejuta UmmatDi Indonesia, pakar Ahlussunnah Wal Jama'ah Aswaja kubu kedua ini, dalam beberapa tahun terakhir semakin banyak. salah satunya, KH. Muhammad Idrus Ramli, asal Jember - Jawa Timur. Siapakah beliau? berikut ini Pofil KH. Muhammad Idrus RamliMengulas salah satu pakar aswaja yang satu ini cukup menarik, sebab kecerdasan beliau sudah diakui sejak mondok di Pondok Pesantren Sidogiri, Pasuruan.Kelahiran dan Riwayat Pendidikan Muhammad Idrus RamliMuhammad Idrus Ramli, lahir di Jerreng Barat, Gugut, Rambipuji, Jember, 1 Juli 1975. Pada masa kecilnya belajar al-Qur’an, tajwid, dasar-dasar agama dan gramatika Arab kepada Kiai Nasyith di Pondok Pesantren Nashirul Ulum, selain menamatkan SDN Gugut I tahun 1986. Melanjutkan belajar ke Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan 1986-2004 dengan menamatkan Ibtidaiyah 1990, Tsanawiyah 1994 dan Aliyah 1997. Tahun 1994 ditugasi mengajar di Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Darut Tauhid Injelan Panggung Sampang Madura. Dan pada tahun 2003 beliau sempat ke Inggris dalam rangka studi di pesantren sejak 1996-2003 beliau aktif di Bahtsul Masail PC NU Kabupaten Pasuruan. Dan tahun 2002-2004 aktif di kajian RMI Cabang Kabupaten Pasuruan. Setelah boyong dari Pondok Pesantren Sidogiri 2004, Idrus Ramli diangkat menjadi Sekretaris Lembaga Bahtsul Masail NU Jember 2004-2009 sambil mengajar di Pondok Pesantren Nurul Islam Antirogo Jember. Dan di tahun 2005 mengajar di Pondok Pesantren Nurul Musthafa Benua Lima Amuntai Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan. Pada tahun 2007-2012 diangkat menjadi anggota Lajnah Ta’lif wa an-Nasyr NU Jawa Timur. dan pada tahun 2008- 2013 diangkat menjadi Ketua Lajnah Ta’lif wa an-Nasyr dan Sekretaris Lembaga Bahtsul Masail NU Kencong.Karir Pakar AswajaSejak mengajar di pesantren 1998, sering mengisi pelatihan kaderisasi Ahlussunnah Wal-Jama’ah yang disebut ANNAJAH istilah ASWAJA di Pondok Pesantren Sidogiri.Setelah keluar dari pesantren sering mengisi acara-acara seminar, halqah dan pelatihan ASWAJA di beberapa cabang NU Jawa Timur dan Jawa Tengah. Aktif di diskusi dua bulanan Institut Pemikiran dan Peradaban Islam INPAS tulis menulis dimulai sejak menjadi staf redaksi Majalah Ijtihad 1995-1996, Pemimpin Redaksi Majalah Ijtihad 1997, Pemimpin Umum Buletin Istinbath 1998-2001, dan Pemimpin Redaksi Jurnal TAMASYA 2003, di Pondok Pesantren yang masih relatif muda tersebut, hingga kini aktif menulis di beberapa media seperti Majalah Santri RMI, Aula NU Jawa Timur, Jurnal al-Insan Jakarta, Buletin Sidogiri, Jurnal Maktabatuna Pondok Pesantren Sidogiri, Majalah Aschol Pondok Pesantren Syaikhona Kholil Demangan Bangkalan, Majalah Khittoh NU Jember dan lain-lain. Tahun 2008-2013 menjadi Pemimpin Redaksi Majalah Milenia ASWAJA NU Rencong.Baca Juga Biografi KH. Maimoen Zubair, Guru Gus Baha'Karya-karya KH. Muhammad Idrus RamliSelain aktif mengisi diktat, kursus, kajian serta pengajian, beliau juga memiliki sejumlah karya tulis, dan artikel-artikel di media cetak maupun online, beberapa bukunya antara lain Jurus Ampuh Membungkam HTIMembongkar Kebohongan Buku "Mantan Kiai NU menggugat Sholawat & Dzikir Syirik" H. Mahrus AliWahabi Gagal Paham dari Amaliyah Hingga Aqidah 2 JilidBuku Pintar Berdebat Dengan WahabiMadzhab Al-Asy'ari; Benarkah Ahlussunnah Wal Jama'ah?Kiai NU Atau Wahabi Yang Sesat Tanpa Sadar? Jawaban terhaap Buku-buku Mahrus AliPENGANTAR SEJARAH AHLUSSUNNAH WAL-JAMAAHMembedah Bidah & Tradisi dalam perspektif Ahli Hadits & Ulama SalafiBenarkah Tahlilan & Kenduri Haram?Dalil & Khasiat 5 Shalawat PopulerAkidah Ahlussunnah Wal Jamaah Penjelasan Sifat 50Demikianlah ulasan tentang Biografi dan Biodata KH. Muhammad Idrus Ramli yang kerap bikin wahabi ketakutan saat berdebat terbuka dengan beliau. semoga bermanfaat.
Home Tokoh Penulis Muhammad Ivan Rafael* Muhammad Idrus Ramli atau yang kerap disapa Ustad Idrus ini lahir di Jerreng Barat , Gugut, Rambipuji, Jember, 1 Juli 1975. Sewaktu masa kecil, KH Muhammad Idrus Ramli belajar Al-Quran, Tajwid dan beberapa Gramatika bahasa Arab dasar kepada Kyai Nasyith di pondok pesantren Nashirul Ulum. Selain belajar di Ponpes Nashirul Ulum beliau juga belajar di SDN Gugut 1 tahun sampai tahun 1986. Kemudian beliau melanjutkan Madrasah Tsanawiyah dan juga Madrasah Aliyah di Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan sampai pada tahun 1997. Kemudian di tahun yang sama beliau sudah bertugas mengajar di Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Daa’rut Tauhid Injelan Panggung Sampang Madura. Selain mengajar di Pondok Daa’rut Tauhid , pada tahun 2003 KH Muhammad Idrus Ramli sudah pernah pergi ke Inggris untuk jalan-jalan dalam rangka studi Komparatif mengenai pemahaman ASWAJA dengan masyarakat muslim yang ada di Inggris, dan juga beberapa negara Eropa lainya. Baca juga bishri syansuri, seorang ulama fiqh terkemuka Salah satu hal yang menjadi kegemaran dan juga menjadi kesibukan beliau selama di Pondok Pesantren adalah aktif dalam Batshul Masa’il. Bathsul Masa’il adalah sebuah acara yang sengaja di selenggarakan oleh beberapa Pondok Pesantren dalam rangka membahas masalah-masalah terkini yang ada di masyarakat yang belum ada dalil dan nash nya selama ini. Bathsul Mas’il sendiri biasanya di laksanakan di sebuah Pondok Pesantren dengan melibatkan beberapa Pondok Pesantren untuk saling beradu argumen guna memecahkan masalah tersebut. Selain mengajar di Pesantren , KH Muhammad Idrus Ramli juga aktif dalam berbagai pelatihan kaderisasi yang di lakukan oleh Nahdlatul Ulama. Karena beliau sangat fokus pada ASWAJA maka berbagai acara NU yang berkaitan dengan ASWAJA selalu dia menjadi pionirnya. Acara seminar, halaqoh, dan juga berbagai macam pelatihan ASWAJA selalu dia lakukan. Dia juga aktif di berbagai diskusi dua bulanan Institut Pemikiran dan Peradaban Islam INPAS Surabaya. Baca juga kisah perjalanan hijrah almarhum ustadz jefri al-bukhori Tak hanya tentang dunia belajar mengajar saja yang KH Muhammad Idrus Ramli tekuni. Ia juga aktif dalam tulis menulis di antaranya dia menjadi staf redaksi Majalah Ijtihad 1995-1996 tak hanya itu saja beliau juga aktif di Majajah Ijtihad pada 1997, pemimpin Umum Buletin Istinbath dari tahun 1998-2001, dan juga pemimpin Redaksi Jurnal Tamasya tahun 2003 di Ponpes Sidogiri. Beliau juga menulis buku seputar ASWAJA dan seputar amaliyah Nahdlatul Ulama’, karyanya seperti “ Pintar Berdebat Dengan WAHABI “, “ Jurus Ampuh Menbungkam HTI “ dan juga masih banyak karya beliau yang sudah tidak bisa di ragukan lagi keilmuanya dalam membantah WAHABI maupun Syiah. Sumber gambar Penulis merupakan siswa kelas X PK MA Unggulan Nuris yang aktif di ekstrakurikuler jurnalistik
– Berikut kita akan ulas sedikit Profil Dan Biodata KH Muhammad Idrus Ramli Gus Ramli Bagi masyarakat Indonesia mungkin sudah tidak asing lagi dengan yang sebuah istilah namanya ASWAJA Ahlussunnah wal Jama’ah , ASWAJA bisa dibilang merupakan salah satu pokok pikiran utama warga NU, dengan pemahaman yang mengedepankan bahwa akan mengikuti semua sunnah dari dan ajaran yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW. Selain itu ASWAJA adalah sejumlah golongan yang mengikuti dan juga mempunyai keyakinan dan i’tikad dengan golongan maturidiyah dan juga as’ariyah. Seperti halnya dengan profil dan biodata Habib Syech, Idrus Ramli juga merupakan pembela panji-panji Aswaja dan amaliahnya, seperti sholawatan dan lainnya. Ada salah seorang Ustad yang sangat paham betul dan juga bisa dibilang sangat-sangat menguasai dalam pemahaman terkait dengan ASWAJA. Baca juga Biografi Singkat KH Ahmad Bahauddin Nursalim Gus Baha Diantara beberapa tokoh dan kyai NU ada seseorang yang sangat terkenal dan juga mempunyai kemampuan yang sangat berlebih dalam hal pemahaman tentang ASWAJA, namanya adalah KH Muhammad Idrus Ramli beliau sangat terkenal di seluruh Indonesia, bahkan pemahaman beliau sampai tentang ASWAJA sampai terkenal di luar negeri. Muhammad Idrus Ramli beliau lahir di Jerreng Barat, Gugut, Rambipuji, Jember, 1 Juli 1975. Sewaktu masa kecil, KH Muhammad Idrus Ramli belajar Al-Quran, Tajwid dan beberapa Gramatika bahasa Arab dasar kepada Kyai Nasyith di pondok pesantren Nashirul Ulum.
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama melalui muktamar NU 2015 akan segera menentukan siapa calon ketua umum NU baik tanfidz atau Rais Aam. Sebelum memilih hendaknya mengetahui terlebih dulu profil dan biodata dari para calon ketum PBNU mendatang. Disaring dari berbagai sumber, setidaknya ada lima tokoh NU yang akan tampil ke arena pemilihan ketua umum NU, untuk menggantikan Said Aqil Siradj. Lima orang itu adalah pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, KH. Salahuddin Wahid alias Gus Solah, Dewan Pakar ASWAJA NU Center KH. Muhammad Idrus Ramli, Wakil Ketua PBNU As'ad Said Ali, Muhammad Adnan mantan Ketua PWNU Jawa Tengah dan calon bertahan Said Aqil. Profil Dr. Ir. KH Salahuddin Wahid KH. Salahuddin Wahid KH Salahuddin Wahid atau biasa dipanggil Gus Solah lahir di Jombang, 11 September 1942. Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang ini adalah seorang aktivis, ulama, politisi, dan tokoh Hak Asasi Manusia HAM di Indonesia. Beliau merupakan putra dari pasangan KH Wahid Hasyim ayah dengan Sholehah ibu, dan adik kandung dari mantan Presiden Abdurrahman Wahid Gus Dur. Kakeknya adalah seorang ulama besar, Maha Guru para kiai Nusantara, sang pendiri Nahdlatul Ulama NU, Hadratusy Syaikh KH Hasyim Asy’ari. Selama karir politiknya Gus Sholah pernah menjadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat MPR pada masa awal reformasi 1998. Mantan Ketua Umum PBNU periode 1999-2004 ini juga pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Komnas HAM. Bersama kandidat presiden Wiranto, ia mencalonkan diri sebagai kandidat wakil presiden pada pemilu presiden 2004. Langkahnya terhenti pada babak pertama, karena menempati urutan ketiga. Profil KH. Muhammad Idrus Ramli KH. Muhammad Idrus Ramli KH. Muhammad Idrus Ramli, lahir di Jereng Barat, Gugut, Rambipuji, Jember, 1 Juli 1975. Pada masa kecilnya belajar al- Qur’an, tajwid, dasar-dasar agama dan gramatika Arab kepada Kiai Nasyith di Pondok Pesantren Nashirul Ulum, selain menamatkan SDN Gugut I tahun 1986. Melanjutkan belajar ke Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan 1986-2004 dengan menamatkan Ibtidaiyah 1990, Tsanawiyah 1994 dan Aliyah 1997. Tahun 1994 ditugasi mengajar di Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Darut Tauhid Injelan Panggung Sampang Madura. Tahun 2003 jalan-jalan ke Inggris dalam rangka studi komparatif. Sejak mengajar di pesantren 1998, sering mengisi pelatihan kaderisasi Ahlussunnah Wal-Jama’ah yang disebut ANNAJAH istilah ASWAJA di Pondok Pesantren Sidogiri. Setelah keluar dari pesantren sering mengisi acara acara seminar, halaqah dan pelatihan ASWAJA di beberapa cabang NU Jawa Timur dan Jawa Tengah. Aktif di diskusi dua bulanan Institut Pemikiran dan Peradaban Islam INPAS Surabaya. Pengalaman organisasi Sekretaris LBM Lembaga Bahsul Masail PCNU Jember 2005-2010, Wakil Ketua LBM PCNU Jember 2010-2014, Ketua LTN PWNU Jawa Timur 2009-2013, Anggota LTN PWNU Jawa Timur 2008-2014, Dewan Pakar Aswaja Center PWNU Jawa Timur 2010-sekarang, Wakil Rais Syuriyah PCNU Kencong Jember 2014-Sekarang. Dan masih banyak lagi pengalaman-pengalaman lainnya yang sudah sangat cukup untuk dijadikan bekal menjadi ketua Tanfidziyah PBNU. Profil DR. As'ad Said Ali DR. As’ad Said Ali KH As'ad Said Ali lahir di Kudus, Jawa Tengah, pada 19 Desember 1949. Alumnus Pondok Pesantren Al Munawwir Krapyak Jogjakarta dan Alumni Hubungan Internasional UGM ini masuk ke BAKIN saat ini BIN/ Badan Intelejen Negara sejak tahun 1982-1999. Sejak 2001 beliau menjabat sebagai Wakil Kepala BIN selama 9 tahun era Presiden Abdurahman Wahid, Presiden Megawati, dan Presiden SBY. Beliau sempat bertugas lama di Timur Tengah seperti Arab Saudi, Yordan, Syuriah, Lebanon, Eropa dan Amerika serikat. Jejak karir As’ad Said Ali Aktif di BANOM NU seperti IPNU, PMII dan GP Ansor. Asad diminta oleh para Rais Aam, serta ulama sepuh NU mendampingi Said Agil Siraj sebagai Wakil Ketua Umum PBNU 2010-2015. Profil H. Muhammad Adnan KH Muhammad Adnan KH. Muhammad Adnan lahir di Semarang pada 16 Spetember 1960. Beliau adalah mantan Ketua PWNU Jawa Tengah yang kini menjabat sebagai Wakil Rais Syuriah PWNU Jawa Tengah. KH Muhammad Adnan bisa dibilang merupakan figur yang kurang terdengar bila dibandingkan dengan calon ketua umum yang lain. Tetapi kesederhanaannya dan pengalamannya dalam organisasi NU sebagai Ketua PWNU Jawa Tengah ini membuatnya didukung oleh sejumlah sesepuh NU seperti KH Dzikron Abdillah dan KH Achmad. Tidak hanya itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pun mendukung Adnan untuk menjadi Ketua Umum PBNU mendatang. Profil Said Aqil Siradj, Said Aqil Siradj KH. Said Aqil Siradj lahir di Cirebon, Jawa Barat, Indonesia, pada 3 Juli 1953. Saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama PBNU periode 2010–2015. Beliau adalah seorang akademisi yang mendapat gelar sarjana hingga doktor di Arab Saudi. Sekembalinya ke Tanah Air, KH Said Aqil Siradj langsung mengajar di sejumlah perguruan tinggi dan pesantren. Beliau juga sempat duduk di bangku MPR RI. Aqil remaja pernah terlibat aktif dalam organisasi ke-NU-an. Dia sempat menjabat Sekertaris PMII Rayon Krapyak Yogyakarta 1972-1974 hingga akhirnya, berbekal pengalaman mengantarkannya menjadi Ketua Umum PBNU 2010-2015. Baca Juga Inilah 9 Anggota AHWA Yang Ditetapkan di Muktamar NU Calon Rais 'Aam PBNU 2015 Sementara untuk calon Rais Amm NU adalah para tokoh ulama sepuh yang kiprahnya sudah jama’ di ketahui seperti KH. Hasyim Muzadi, KH. Maemoen Zubair, KH. Makruf Amin, KH. Mustofa Bisri Gus Mus, KH. Tolhah Hasan dan sederet kyai sepuh lainnya.
BATAM 14/11 - Dewan Pengurus Daerah DPD Partai Keadilan Sejahtera PKS Kota Batam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1443 H dengan menghadirkan Ulama dan Tokoh Ahlussunnah wal Jamaah Aswaja, KH Muhammad Idrus Ramli di Asrama Haji Batam, Ahad 14/11/2021. Kiai Idrus Ramli menyebut keakrabannya dengan PKS sudah lama terjalin. Khusus dengan PKS Batam sudah terhubung dekat sejak 2014 silam dan mengaku setiap ke Batam pasti menemui PKS. Kiai Idrus Ramli pun sudah beberapa kali mengisi kajian di hadapan Anggota PKS Batam. Kata Kiai Idrus, peringatan Maulid Nabi identik dengan Shalawat Badar yang merupakan shalawat kemenangan. "Agar bangsa Indonesia menang, kita baca Shalawat Badar bersama-sama. InsyaAllah dengan Shalawat Badar kita semua menang," ajak Kiai Idrus. Ratusan peserta acara yang bertema Meneladani Nabi Muhammad SAW dalam Melayani dan Membela Umat ini khusyuk mengikuti bacaan shalawat Kiai Idrus. Kiai Idrus mengaku sering diperingatkan kawan-kawannya yang mempercayai stigma PKS sebagai Wahabi, dan hal itu dibantahnya. "Saya Aswaja, saya ajak orang PKS Shalawat Badar, ternyata di sini baca semua dan hafal," kata Kiai Idrus. Kiai Idrus juga menceritakan pernah mengisi Daurah Aswaja di PKS Batam. "Saya diminta mengisi daurah buku saya "Akidah Ahlussunnah Wal-Jamaah" tahun 2018 di PKS DPD Kota Batam. Dan baru PKS yang siap menerima Daurah Aswaja." Ia pun melanjutkan dengan tausiyah Maulid Nabi Muhammad SAW. Ada dua keutamaan dalam memperingati Maulid Nabi yaitu, akan dijaga keamanan selama setahun ke depan karena sudah merayakan hari kelahiran Rasulullah. Hadir dalam kegiatan tersebut Ketua BP3 Bidang Pembinaan Wilayah BPW PKS Sumbagut Raden Hari Tjahyono, Ketua DPW PKS Kepri Bahktiar, Sekretaris DPW PKS Kepri Bambang Dipoyono, Ketua DPD PKS Batam Yusuf, Sekretaris DPD PKS Batam Warya Burhanuddin dan Bendahara DPD PKS Batam Riza H Jopie serta lainnya. Pengajian Maulid Nabi Muhammad SAW PKS Batam dihadiri anggota, pengurus, dan simpatisan PKS. Karena pembatasan peserta sesuai protokol kesehatan, DPD PKS Kota Batam menyediakan 150 kursi di dalam dan 50 kursi di luar ruangan. Ketua DPW PKS Kepri Keaswajaan PKS Tak Perlu Diragukan Selama ini masyarakat yang belum kenal menyebut PKS anti maulid. Ketua DPW PKS Provinsi Kepri, Bahktiar Lc MA mengatakan, informasi yang menyebutkan PKS tidak memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW sudah selesai. Artinya, sebutan tersebut tidak benar dan tidak perlu menjadi topik lagi. Karena menurutnya, informasi negatif tersebut terbantahkan dengan acara-acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar PKS dan para anggota di lingkungan masing-masing. "Jadi persoalan Maulid Nabi ini sudah selesai. Tidak perlu diragukan lagi keaswajaan kader-kader PKS," ujarnya. Sementara Ketua DPD PKS Kota Batam Yusuf SMn MM menyebut, "Ini sudah menjadi tradisi PKS. Kalau ada yang bilang anti maulid, ini harus dipertanyakan," kata Yusuf. Anggota Fraksi PKS DPRD Provinsi Kepri ini mengatakan, anggota PKS juga menjadi pengurus masjid di tempat tinggal masing-masing. Kemudian, anggota PKS juga menjadi penceramah dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. "Jadi kader-kader PKS itu sudah terbiasa dengan namanya Maulid Nabi Muhammad SAW," kata Yusuf. Pengajian Maulid Nabi Muhammad SAW PKS Batam dihadiri ratusan anggota dan para pengurus PKS. Karena pembatasan peserta sesuai protokol kesehatan, DPD PKS Kota Batam menyediakan 150 kursi di dalam dan 50 kursi di luar ruangan.
profil kh idrus ramli